MONTFORT YOUTH MENCINTAI KITAB SUCI

Published by

on

Oleh : Fr. Defri Sudi,SMM

Halo para Montfort Youth salam jumpa dan salam kenal. Saya hendak berbagi tentang kegiatan yang dilakukan oleh Montfort Youth di Rumah Misi Deo Soli. Oh ya, Montfort Youth yang dibicarakan dalam sharing ini adalah Montfort Youth yang dibentuk oleh rumah Misi Deo Soli, Putussibau, Kalimantan Barat.

Tatkala memasuki bulan September (bulan kitab suci) anak-anak Montfort Youth bersama pendamping menjadwalkan untuk melakukan rekoleksi selama dua hari, 2-3 September, untuk mendalami kitab suci. Kegiatan ini adalah tanggapan aktif para Montfort Youth atas ketetapan bulan September sebagai bulan kitab suci. Sikap responsif semacam ini patut kita apresiasi dan memberi dukungan. Itulah sebabnya ketika mereka memberitahukan niat mereka untuk mengadakan kegiatan ini kepada pimpinan komunitas Rumah Misi Deo Soli, P. Rafael Lepen, SMM, mendukung kegiatan tersebut dengan mempersiapknan dan menyediakan segala fasilitas yang mereka perlukan. Kepada pendamping dan para Montfort Youth ia berkata, Bravo! Sebab bagi beliau niat mereka ini menunjukkan bahwa anak-anak muda katolik punya kerinduan untuk mendalami dan mencintai kitab suci.

Para anggota Montfort Youth tiba pada tanggal 2 September pukul 14:00. Rupanya mereka begitu antusias untuk mengikuti kegiatan ini. Hal itu nampak dalam sukacita, kegembiraan, semangat dan penuh gairah yang mereka tunjukkan. Barangkali tidak cukup kata-kata yang saya pakai untuk menggambarkan antusiasme mereka. Tepat pada pukul 15:00, sesi pertama dimulai. Materi yang disuguhkan kepada mereka pada sesi pertama ini ialah tentang “Kitab Suci Sebagai Sumberi Iman Katolik”, di dalamnya juga mendalami tema bulan kitab suci nasional 2023, yakni; “Allah Sumber Kasih dan Keselamatan. Sesi pertama ini diberikan oleh Fr. Defri Sudi, SMM.

Anak-anak Montfort Youth tidak menghendaki agar materi pendalaman iman melalui sesi pertama ini berlalu begitu saja, tetapi mereka mengabadikannya dengan mencatat. Meskipun alasan mendasar mereka mencatat karena akan ada jadwal lomba kuis tentang kitab suci maupun materi yang telah diberikan (hehehe, dugaan semata). Lomba kuis ini dilaksanakan pada keesokan harinya, tanggal 3 September. Apa pun alasan mereka, bagi saya aktivitas mencatat itu menunjukkan bahwa mereka betul-betul serius mengikuti kegiatan ini. Sesi pertama ini berlangsung selama satu jam. Setelah itu mereka melakukan kegiatan-kegiatan lain yang dijadwalkan. Pada pukul 19:00 dilanjutkan dengan sesi II, diberikan oleh Fr. Ferdinandus Panggung, SMM. Apa yang dibicarakan oleh Fr. Ferdiand pada sesi II ini adalah “Montfort dan Kitab suci. Dia berupaya menunjukkan kepada para Montfort Youth bagaimana seorang yang bernama Montfort punya semangat untuk membaca kitab suci, ia yang senantiasa mengutip kata-kata kitab Suci di dalam tulisan-tulisannya dan yang jauh lebih penting adalah bagaimana semangat Montfort dalam menghayati serta menghidupi sabda kitab Suci dalam kehidupan konkret. Sekali lagi anak-anak tak bosan untuk mencatat. Sepertinya materi yang diberikan terasa penting bagi mereka. Sesi kedua juga berakhir pada pukul 20:00.

Setelah sesi kedua dilanjutkan dengan Rosario berjalan dari halaman depan rumah misi menuju Gua Maria. Dalam Rosario ini juga dibacakan ayat-ayat kitab suci yang terkait langsung dengan peristiwa-peristiwa yang direnungkan. Hal ini dimaksudkan supaya para Montfort Youth menyadari bahwa peristiwa-peristiwa dalam Rosario itu mempunyai dasar biblis. Setelah itu dilanjutkan dengan renungan malam, sekaligus akhir dari rangkaian kegiatan dihari pertama.

Pada hari kedua, Minggu 3 September para Montfort Youth mengikuti Perayaan Ekaristi bersama umat di Kapela Rumah Misi Deo Soli.  Perayaan Ekaristi dimulai pada pukul 06:00. Seusai Perayaan Ekaristi para Montfort Youth menyiapkan (memasak) sarapan pagi. Pada pukul 07: 30 sarapan pagi bersama. Pada hari kedua ini tidak ada sesi berupa pemberian materi, tetapi ada beberapa perlombaan seperti; Pertama, membaca kitab suci berantai (Di bagi ke dalam kelompok, lalu membaca bergantian setiap ayat oleh masing-masing peserta kelompok), kedua, Menemukan teks kitab suci(pemberi soal akan membaca nama kitab, bab dan ayat tertentu. Setiap kelompok yang terlebih dahulu menemukan teks tersebut akan mengacungkan tangan dan segera membaca teks tersebut). Ketiga, Cerdas Cermat dari bahan kitab suci dan materi pada dua sesi yang telah diberikan di hari pertama. Keempat, Menceritakan kembali teks kitab suci.

Perlombaan-perlombaan ini berlangsung dengan seru dan panas, karena masing-masing kelompok berjuang untuk memenangkan setiap perlombaan. Bahkan tensi emosional pun mulai menanjak tinggi. Tensi sampai pada puncaknya tatkala terdapat peserta kelompok yang menangis ketika jawabannya salah. Alasannya “karena tidak menyumbangkan nilai bagi kelompoknya”, demikian afirmasi dari peserta yang bercucuran air mata itu. Tentu hal ini menandakan bahwa setiap kelompok punya impian dan harapan untuk menjadi pemenang. Perlombaan demi perlombaan bagaikan arena bagi mereka untuk bertarung dan berseteru. Serrruuu, bukan? Setelah semua perlombaan usai dilanjutkan dengan pembacaan juara dari setiap perlombaan. Itu adalah momen yang mereka nanti-nantikan. Karena sang juara tentu mendapat hadiah. Perlombaan berakhir sebelum makan siang. Makan siang bersama tepat pada pukul 12:00.

Setelah makan siang, persisnya pada pukul 13:00 para Montfort Youth melanjutkan kegiatan mereka yang terakhir yaitu outbound, suatu kegiatan yang bagi mereka tidak boleh diabaikan. Kegiatan ini pun tidak kala serunya.

Setiap jenis permainan yang disiapkan oleh pendamping pada dasarnya bersifat bertanding. Sehingga pembentukan kelompok menjadi suatu keharusan. Mereka dibagi hanya dalam kedua kelompok. Dalam setiap permainan ini, kedua kelompok berupaya untuk menjadi king of juara. Sebab rupanya hadiah yang sudah mereka terima dalam sesi perlombaan sebelumnya telah menjadi semacam stimulus bagi mereka, rangsangan untuk tetap bersemangat menjadi pemenang. Permainan demi permainan semakin seru karena Fr. Ferdinand dan Br. Lambertho mengambil bagian untuk menjadi peserta outbound. Meskipun dari segi usia mereka bukan lagi dikategorikan sebagai Montfort Youth. Tetapi dari segi kelincahan dan kelihaian bolehlah mereka dikategorikan sebagai Montfort Youth, hehehehe. Kegiatan ini berlangsung selama 2 jam, yang berakhir pada pukul 15:00. Setelah itu mereka mempersiapkan diri untuk kembali ke rumah mereka masing-masing. Mereka semua dijemput oleh keluarganya masing-masing.

Semoga bulan Kitab Suci Nasional menggerakan hati dan budi kita untuk mencintai sabda Tuhan.

Leave a comment