Foto: @kaka_ited
Ruteng, Montfortchildren.com– Perarakan Arca Maria Ratu Rosari adalah kegiatan inti dalam Festival Golocuru di Ruteng. Salah satu umat yang mengikuti perarakan mengaku memperoleh pembaharuan iman saat mengikuti prosesi dari Katedral menuju puncak Golocuru.
“Saat mengikuti perarakan, saya tidak merasa letih karena seluruh umat yang berpartisipasi berdoa dengan khusyuk. Sehingga saya bisa merasakan iman saya diperbaharui oleh Bunda Maria selama perjalanan menuju puncak Golocuru. Selain itu, saya merasa permohonan saya didengar oleh Bunda Maria,” ungkap Bergita Niron saat diwawancara media ini pada Selasa (7/11/2025) siang.
Beliau menambahkan bahwa kasih Bunda Maria semakin terasa saat prosesi perarakan tersebut.
“Saya merasa semakin dipenuhi oleh kasih Maria. Bukan lagi keluh kesah yang terucap, tapi sukacita yang mendalam karena kasih Bunda menyentuh hati saya,” imbuh wanita asal Solor, Larantuka itu.
Erna Maria, salah satu Mahasiswi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unika Santu Paulus Ruteng mengungkapkan bahwa perarakan ini sebagai bentuk penghormatan umat Katolik kepada Bunda Maria.
“Saya mengikuti perarakan ini untuk menghormati Maria yang dikandung tanpa noda dan Bunda Allah yang perawan. Penghormatan itu tentu bukanlah hal yang sia-sia karena pengorbanan saya mengantar Arca Bunda Maria tentu berbuah menjadi permohonan yang akan dikabulkan Bunda Maria. Saya percaya itu,” ungkapnya.
Ia berharap perarakan ini terus dilaksanakan setiap tahun agar semua umat merayakan misteri ini sebagai devosi khusus pada Bunda Maria.
“Saya harap, perarakan Arca Bunda Maria terus dilaksanakan setiap tahun agar umat Katolik di Ruteng mampu menghayati iman akan Bunda Maria dan mengingatnya sebagai perayaan inti festival Golocuru,” ungkap mahasiswi asal Ende itu.
Untuk diketahui Puncak Perarakan Arca Bunda Maria diikuti oleh ribuan umat katolik di Kota Ruteng yang berasal dari Paroki Katedral Ruteng St. Maria Assumpta dan St. Yosef, St. Vitalis Cewonikit, St. Nikolaus Golodukal, Ekaristi Kudus Ka Redong, Kristus Raja Mbaumuku, St. Fransiskus Asisi Karot, dan St. Mikhael Kumba.
Jarak tempuh perjalanan dari Gereja Katedral Santa Maria Assumpta menuju puncak Golocuru sejauh sekitar 4,2 km.
Pantauan media ini, perarakan selesai sekitar pukul 12.00 WITA di puncak Golocuru.
All for Jesus
Malam Jiwa dan Cahaya-Mu
Tuhan,Engkau datang tanpa langkah, berbicara tanpa suara, memeluk tanpa tangan. Di malam yang tak berujung,jiwaku berjalan tanpa lentera,menyusuri lorong-lorong sunyi di dalam diriku sendiri. Angin berbisik: di mana Engkau, Kekasih jiwa?Namun hanya hening yang menjawab. Hening yang kudus, hening yang membuatku gentar sekaligus tenteram. Aku mencari-Mu,bukan dengan mata,tetapi dengan luka.Sebab di dalam luka itu,Engkau menanam…
Jingga Senja
Senja dimana yang kau nikmati tanpa aku, Tuan? Tidakkah kau ingat bahwa senja selalu identik denganku?Jingga mana yang menyinari wajah tampanmu itu, Tuan? Siapa yang menemanimu menikmati jingga senja kali ini? Aku harap bukan nona yang baru kau temui di linimasaAku harap bukan nona yang hanya singgah untuk menemanimu, lalu pergi.. Tuan.. Apakah senja kali…
Berjalan Bersama Maria, Temukan Iman yang Tersesat
Di sela-sela senja kota Ruteng, berdiri arca Bunda Maria yang dikalungi selendang adat Manggarai. “Bunda Maria melepaskan ke-yahudian-nya dan menjadi satu dengan kita masyarakat Manggarai,” kata Pater Edy dalam kotbahnya saat perayaan Ekaristi, Senin (6/10/2025) sore. Umat Paroki Santo Mikhael Kumba berkesempatan menyambut kunjungan Bunda Maria, Minggu (5/11/2025) sore. Saat itu terik matahari terasa hangat…


Leave a comment